Rabu, 01 Juni 2011

Curhat Bunda Pintar

Jadi bunda di zaman sekarang musti pintar. Pintar cari ide menu masakan saat anak lagi mogok makan. Pintar bujuk anak saat mereka berantem berebut mainan. Termasuk pintar cari duit tambahan dari bujet belanja bulanan yang pas-pasan.

Ada banyak cara mencari tambahan penghasilan. Bisa jualan buka warung depan rumah atau keliling tetangga nawarin dagangan. Bisa jadi penulis lepas di majalah atau tabloid yang baru dapat komisi setelah artikelnya dimuat. Bisa jadi juga ikutan usaha di rumah dengan memanfaatkan fasilitas internet.

Bagaimanapun caranya, jadi bunda harus pintar.

Bekasi, 01062011 09.39

Selasa, 15 Maret 2011

Aku Gila Karenamu

Aku yang gila karena kamu. Tergila-gila jatuh cinta kepadamu. Bahkan hampir gila saat kamu pergi dari sisiku.

Dirimu yang selalu hadir dalam mimpi-mimpi gila yang menyesakkan dada. Kenanganmu yang memaksa muncul saat kulewati tempat-tempat dulu kau dan aku habiskan waktu bersama.

Ingatan tentangmu yang tak pernah pergi dari benakku. Meski tlah kurelakan dirimu bersamanya dan kupasrahkan diriku kepada yang lain. Tetap saja tak merubah apapun yang pernah kurasakan kepadamu.

Kamu tetap setia bersemayam di sudut hatiku yang terdalam.

Apakah cinta pertama tak pernah mati? Ataukah ini hanya obsesi gilaku karena tak pernah memiliki dirimu. Aku tak pernah tahu.

Yang kutahu. Aku jadi gila karenamu.

Sabtu, 25 September 2010

Kangen

Aku lagi kangen nih
Kangen berat sama kamu
Tak ada angin tak ada hujan
Tiba-tiba saja kuingin dekat kamu

Kangen memandangmu waktu kamu tersenyum menatapku
Kangen menyentuhmu waktu aku erat didekapmu

Aku jadi kangen nih
Kangen banget sama kamu
Tak bisa ditahan tak bisa ditunda
Tiba-tiba saja kuingin ketemu kamu

Kangen waktu melintas di jalan-jalan yang pernah kulewati bersamamu
Kangen waktu datang ke tempat-tempat yang pernah kudatangi bersamamu

Ah, aku jadi kangen lagi sama kamu

Bekasi 25092010 2147

Jumat, 17 September 2010

Hujan Sore Hari

Sore ini hujan turun lagi. Berjuta titik air bagai tercurah dari langit senja. Semilir angin bertiup perlahan. Dingin hingga membuatku meringis.

Entah kenapa hanya kamu yang selalu terlintas di benakku di saat-saat seperti ini. Mungkin karena begitu banyak kenangan tentangmu yang tak mungkin terlupakan. Atau memang hanya aku yang tak ingin melupakan semua kenangan itu.

Sekeras apapun usahaku untuk lepas dari bayanganmu, semakin dalam jejakmu tertancap di sudut hatiku. Membuatku menyerah kalah.

Membiarkan kenanganmu selalu mengusik hidupku. Kembali hadir di saat-saat seperti ini. Saat hujan turun di sore hari.

Rabu, 05 Mei 2010

Hati Selembut Awan

Curahan hati ini sengaja kutuliskan untukmu. Untuk kamu yang baru saja mengalami cobaan hidup yang meluluh lantakkan bagi wanita manapun di dunia ini. Orang terkasih, tercinta dan tersayang. Saudara dan sahabatku, Mirah Delima.

Katamu aku wanita biasa. Namun pengalamanmu dalam menghadapi badai gelombang kehidupan membuatmu menjadi seorang wanita luar biasa. Perpisahan yang menyakitkan dengan pasangan hidupmu setelah 15 tahun bersama. Lalu kehilangan satu-satunya tempat bermulanya si jabang bayi dari tubuhmu. Terpaksa, tak rela tapi tak terelakkan.

Kau merasa lemah tak berdaya. Tak kuasa menahan air mata yang menitik di ujung matamu. Namun kuyakin kau tetap tegar, tabah dan tawakal mengarungi perjalanan hidupmu. Sebab hatimu selembut awan.

Engkau tentu tahu dibalik awam mendung kelabu, tersembunyi sinar hangat sang mentari. Maka yakinlah selalu bahwa setelah kesulitan menanti kemudahan sebab Allah Yang Maha Pengasih tak akan memberi cobaan kepada hambanya kecuali sesuai kemampuannya.

Satu hal yang pasti, aku, saudara dan sahabatmu selalu mendoakan kebahagiaanmu.

Bekasi, 05052010 1524